Sepasang mata yang terselinap di hati

Wajah yang mampu mengalihkan dunia

Tingkah yang sering mengundang tawa

Dan hati perlahan membangun rasa

Begitu sukar untuk dimengerti

Begitu jauh untuk diraih

Tahukah kamu apa yang ada dalam pikiranku?

Disana terdapat semua tentangmu

Namanya menjadi topik yang setiap saat kuperbincangkan dengan Tuhan

Sosok penjerat hati yang menyeret perlahan mengukir luka

Sosok kenangan yang mampu membuat terus diingat, terus berjalan, walau telah tersandung lalu terjatuh

Sosok bayangan yang membuat terus diikuti dan dihantui

Sosok yang indah untuk diperjuangkan walau telah kesakitan

Ketika hembusan nafasku hanya kau anggap angin lalu

Ketika hadirku tak memiliki arti di matamu

Ketika derai air mataku juga tak mampu mencairkan hatimu

Membuat aku menjatuhkan lutut dan selalu menadahkan tangan pada-Nya

Bagaimana mampu aku terbang menggapaimu, bila sayap-sayapku telah kau patahkan

Bagaimana bisa aku berjalan bila kau penunjuk jalanku, telah lelah menuntunku

Bagaimana dapat aku melihat bila kau sebagai cahayaku, telah enggan menyinariku

Bagaikan setitik debu dalam deras air hujan

Bagaikan setetes air dalam gelas

Tidak akan ada yang melihat keberadaanku

Tuhan, turunkan hujan deras dalam kegelapan malam dengan sinar bintang-bintang

Agar aku dapat berjalan mengarunginya,

dan tidak ada seorangpun yang akan tahu

tetesan air mata telah turut mengalir deras bersamanya